5 Cara Menjadi Pendengar Yang Baik dan Tepat (Accurate Listening)

Setelah sebelumnya saya sudah membahas 4 Cara Menjadi Pembicara Yang Baik, kali ini saya akan membahas bagaimana cara menjadi pendengar yang baik.

 (Baca : 4 Cara Menjadi Pembicara Yang Baik)

Ketika kita hanya berbicara, berbicara dan berbicara, tanpa mau mendengarkan pembicaraan orang lain, kita melewatkan banyak kesempatan emas yang kita dapat saat mendengarkan orang. Semua orang bisa mendengarkan orang lain (kecuali orang yang mempunyai kelainan tertentu). Tapi  untuk menjadi pendengar yang tepat dan baik itu butuh keahlian dan proses.

Mengapa Demikian?
Karena Ego. Manusia adalah makhluk rapuh yang mau selalu mementingkan dirinya sendiri dan selalu mau didengar. Saking Selalu mau didengarkan, sampai-sampai tidak mau mendengarkan. Itu wajar, namun kalau berlebihan, hal itu akan merusak diri anda sendiri maupun hubungan anda. Saya sendiripun sampai saat ini belajar dan terus belajar untuk mengontrol diri supaya bisa mendengarkan orang lain.

Kalau Demikian Mengapa Saya Membuat Tulisan Ini?
Tulisan ini bukan cuma saya tulis untuk pembaca, namun juga untuk diri saya sendiri. Karena sampai saat inipun saya masih belajar menjadi pendengar yang baik dan tepat. Saya memimpikan hal itu terjadi pada saya dan terjadi pada anda juga. Saya mengajak anda untuk bersama melangkah untuk belajar menjadi pendengar yang baik dan tepat, bukan cuma bicara tanpa mau mendengarkan.

Oke, saya rasa sudah banyak basa-basinya, yang masih menunjukan bahwa saya masih mau banyak bicara. (Itu sifat dasar manusia, tapi jangan berlebihan karena itu bisa menghancurkan saya maupun anda). Kita langsung saja membahas cara menjadi pendengar yang baik dan tepat :

1. Miliki Sikap Respect Pada Orang Lain
Kita mungkin berpikir kata ini sangat sederhana dan sering kita dengar. Namun, sudahkah kita merenungi dan melakukan hal itu? Respect dalam hal ini adalah tahu menghormati atau menghargai orang lain.

Apa Hubungannya Dengan Mendengarkan?
Kita tidak akan mendengarkan orang kalau kita merasa orang itu tidak berarti bagi kita. Kita tidak akan mendengarkan orang kalau orang itu tidak berharga dimata kita, ketika orang itu tidak kita hormati dan memandangnya bukan siapa-siapa. Bukankah itu masalah utamanya? Kita seringkali menganggap orang bukan siapa-siapa sehingga sulit bagi kita untuk mendengarkan orang tersebut.

Solusinya?
Berusahalah untuk menghargai orang lain siapapun dia, bukan karena siapa orang itu bagi kita, tapi karena martabatnya sebagai manusia yang perlu dijunjung tinggi, yang perlu dihormati dan dihargai. 

Ketika kita sudah berhasil melakukan hal itu, hal lainnya akan mudah terpenuhi. Saya rasa poin-poin selanjutnya yang akan saya jelaskan, bersumber dari poin ini.

2. Miliki Kepedulian
Seberapa banyak yang kita ketahui, ilmu dan pengetahuan apa yang sudah kita pelajari, tapi apabila kita tidak memiliki rasa kepedulian pada orang lain, semua itu hampa dan tidak akan berguna. Kita adalah manusia yang hanya mau hidup bagi diri sendiri tanpa mau berbagi dan mendengarkan orang lain.  Orang tidak pernah peduli seberapa pintar kita, seberapa banyak yang kita ketahui tapi apabila kita tidak memiliki rasa kepedulian sama orang, orang tidak akan tertarik kepada kita dan hal itu pasti akan menghancurkan hubungan kita dengan orang lain.

Orang Tidak Peduli Seberapa Banyak Yang Anda Ketahui, Sampai Mereka Mengetahui Seberapa Jauh Anda Peduli. (Jhon Maxwell).

Salah satu cara menunjukan kepedulian kita adalah dengan mendengarkan orang lain. Kalau kita peduli pada orang lain, kita pasti mendengarkan orang itu. Salah satu cara menghargai orang lain adalah dengan mendengarkannya.

3. Jangan Berprasangka Buruk dan Jangan Menghakimi
Kebanyakan dari kita biasa berprasangka buruk pada orang lain bahkan sebelum orang itu mengatakan sesuatu. Ini adalah salah satu hal yang menghambat kita untuk mendengarkan orang lain. Kita terlalu berpikir negatif tentang orang, sehingga sebelum mendengarkan orang itu, seakan-akan kita sudah tahu apa yang akan dikatakan orang tersebut. Belajarlah untuk berpikir positif, belajarlah untuk mendengarkan orang lain, belajarlah untuk tidak menghakimi orang lain.

4. Jangan Menginterupsi
Menurut KBBI Menginterupsi artinya Menyela atau memutus pembicaraan orang lain.
Siapa yang ketika diinterupsi tidak malu, marah atau kesal? Setiap orang mau didengarkan, siapapun orang itu.

Mengapa Orang Menginterupsi?
Itu karena orang itu merasa mereka sudah tahu apa yang akan orang lain katakan, merasa bahwa pendapatnya lebih baik dari pendapat orang lain atau bahkan sekedar iseng-iseng (sekedar main-main). Manusia itu mau didengarkan. Maka cobalah untuk biarkan orang bicara, lalu setelah itu barulah anda menanggapinya. Sebagai manusia, kita juga pasti marah, malu, merasa tidak dihargai atau perasaan tidak enak lainnya saat diinterupsi oleh orang lain. Dengan tidak menginterupsi, kita akan mendengar dengan jelas apa yang dikatakan orang sesuai pemahamannya. Karena cara kita berpikir dengan orang lain itu berbeda, sudut pandang kitapun berbeda. Jadi cobalah untuk tidak menginterupsi, belajarlah untuk mendengarkan terlebih dahulu.

5. Jaga Sikap Anda Saat Mendengarkan Orang Lain
Singkirkan hal-hal yang menggangu saat kita mendengarkan orang lain. Misalnya saat mendengarkan orang lain kita sibuk dengan sosial media kita. Hal ini sangat tidak nyaman bagi orang yang bicara dengan kita, karena orang merasa tidak dihargai atau bahan pembicaraannya tidak menarik buat kita. Media sosial selain membantu dalam banyak hal tapi juga merusak  dalam banyak hal juga. Media sosial bukan lagi mendekatkan tapi menjauhkan.

Media Sosial Itu Menjauhkan Yang Dekat Dan Mendekatkan Yang Jauh. (Unknown)

Misalkan begini kita sering chat teman kita untuk ngumpul atau bertemu, tapi saat kita sudah bertemu dan saling menatap empat mata kita bukannya menemainnya bicara. Kita biasanya lebih fokus pada media sosial kita. Saya rasa ini masalah besar generasi kita sekarang. Generasi candu media sosial.

Teman-teman perbanyaklah mendengarkan orang lain, karena mendengarkan orang lain membawa banyak manfaat bagi kita, baik dari segi pengetahuan, hubungan atau kerjasama dan masih banyak manfaat lainnya.

Tulisan ini merupakan refleksi saya secara pribadi. Jadi kalau ada yang tidak sepaham atau ada cara lainnya, silahkan kita saling berbagi dan sharing-sharing dikolom komentar.

Sekian Dan Terima Kasih,
Sampai Jumpa Lagi...


Komentar